Tuesday 29 December 2015

Rasa Underground Lombok

Clothing Produk Lombok (2)



JALAN Selandir tepat di belakang Supermarket Ruby ada outlet bertuliskan Lombok Hardcore. Ini salah satu distro legendaris di Mataram. Sering jadi perbincangan anak-anak muda. Khususnya penggemar musik. Menjejakkan kaki di distro langsung disambut deretan pakaian. Tidak hanya kaos dan celana. Di lemari berjejer topi, tas, dan sandal.
Meski hardcore selalu dikaitkan dengan anak band, tidak berarti peminat Lombok Hargcore hanya anak band. Yang pasti distro selalu identik dengan limited edition, desain sendiri, dan karya lokal.
“Sasarannya memang penghobi musik. Sekarang konsumennya lebih umum anak muda sih,” kata karyawan Lombok Hardcore Oni.
Melihat desain pakaian, khususnya kaos desain sendiri Lombok Hardcore kelihatan garang. Tampilan hitam dengan gambar cowok banget mendominasi. Clothing Lombok Hardcore ini pertama muncul 1999.
“Belum banyak distro-distro saat itu,” sambungnya.
 Meski kelihatan mahal, kata Oni, sesungguhnya harga produk lokal ini bersahabat di kantong anak muda. Untuk kaos dibandrol dari Rp 80 ribu, celana Rp 155 ribu, tas Rp 100 ribu, topi Rp 80-90 ribu, dan sandal Rp 90 ribu.
“Tidak mahal-mahal menyesuaikan dengan harga anak muda,” ucapnya ramah.
Mengetahui cerita Lombok Hardcore kurang lengkap rasanya tanpa ngobrol dengan Ownernya Wayan Agus Dedy. Diceritakan, kehadiran Lombok Hardcore tidak bisa lepas dari musik underground terutama hardcore. Meski identik dengan hardcore, tidak lantas mengkotakkan diri. Sasaran utama tetap umum. Tidak memandang usia, tua, muda, dan anak-anak bebas memburunya.
“Ditanya kalangannya. Menengah ke bawah,” katanya.
Meski menyasar menengah ke bawah, lanjutnya, bukan berarti membuat produk Lombok Hardcore murahan. Harga pasar kualitasnya bukan pasaran. Itu dibuktika dengan desain orisinil dan bahan pakaian.
“Sejauh ini peminatnya lumayan,” akunya.
Pria yang akrab disapa Goes Dedy ini mengungkapkan, soal pasang surut jualan lumrah dalam jualan. Sampai sekarang terbukti Lombok Hardcore tetap eksis. Kesabaran menjadi kunci.
“Namanya juga jualan,” ucapnya tertawa.
Kesabaran  Dedy tidak sia-sia. Ditengah gempuran pakaian luar, Lombok Hardcore merambah hingga luar NTB. Pelanggannya sampai ke luar negeri. Disebutkan, konsumen dari Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, sampai Batam rajin update barang baru. Sementara dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Belanda, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat tidak mau ketinggalan.
“Lumayan bisa luar daerah bahkan luar negeri,” tambahnya.
Jumlah distro di Mataram terus bertambah. Bagi Dedy, kemunculan distro baru bukan musuh atau saingan. Justru itu kebanggaan bagi Lombok.
“Bangga Lombok bisa maju karena kreatif anak muda, khususnya distro,” tukasnya.(*)

 

0 10 komentar:

Post a Comment